SMLine TechNews

Membahas Info Update Teknologi

Menu
  • Beranda
  • Contact Us
  • Copyright
  • DMCA
  • Privacy Policy
  • Backlink Murah
Menu

Apple Dan Google Buktikan Banyak Orang Indonesia Mulai Beraktivitas Di Luar Rumah

Posted on 22 Desember 2020 by REO News

e-Business - Sejak wabah Covid-19 diumumkan masuk Indonesia pada Maret lalu, pemerintah menetapkan kebijakan jaga jarak dan pembatasan wilayah di sejumlah daerah.

Mulai saat itu, tingkat kerumunan di sejumlah wilayah di Indonesia terdeteksi menurun. Orang-orang banyak berdiam diri di rumah. Setidaknya begitu menurut data mobilitas yang dihimpun Apple dan Google pada April 2020.

Namun, menurut data Apple dan Google terbaru pada Desember, kini mulai banyak orang Indonesia yang beraktivitas di luar rumah.

Data terbaru Apple menunjukkan peningkatan aktivitas luar rumah pengguna di Jakarta. Sementara Google menyajikan data dari seluruh pengguna di Indonesia.

Tempat umum naik, permukiman turun

Beberapa tempat umum tercatat mengalami peningkatan keramaian. Secara umum, keramaian di area permukiman di Indonesia adalah 11 persen dari hari biasa (baseline) atau hari normal sebelum pandemi.

Angka ini menurun dari bulan April lalu yang sebesar 17 persen di atas baseline. Baseline yang ditetapkan Google adalah data rata-rata bulan Januari-Februari 2020.

Dengan menurunnya keramaian di permukiman, artinya kini orang-orang lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah.

Sedangkan tempat-tempat umum seperti yang menyediakan bahan makanan (supermarket, toko grosir, pasar tradisional, toko makanan khusus), mengalami peningkatan keramaian pada Desember, yakni sebesar 3 persen dibanding baseline.

Padahal, kategori tersebut pada April lalu mengalami penurunan keramaian sebesar 24 persen di atas baseline.

Sedangkan kategori lain, seperti retail dan rekreasi, taman, pusat transportasi umum, dan tempat kerja, tingkat keramaiannya sedikit meningkat dibanding April, meskipun masih berada di bawah baseline.

Di Jakarta sendiri, keramaian di permukiman pada Desember adalah 13 persen dari baseline. Angka tersebut menurun dibanding bulan April lalu, di mana kala itu, keramaian di permukiman naik 22 persen.

Ini artinya, pada akhir tahun ini lebih banyak warga Jakarta yang menghabiskan waktunya di luar rumah dibandingkan pada April lalu, saat awal-awal PSBB mulai diterapkan.

Laporan tren mobilitas masyarakat yang dihimpun oleh Google pada bulan Desember.Google Laporan tren mobilitas masyarakat yang dihimpun oleh Google pada bulan Desember.

Kategori lainnya juga menunjukkan adanya peningkatan keramaian di tempat umum di Jakarta kendati masih berada di bawah baseline. Data Google selengkapnya bisa dilihat di tautan tautan berikut ini.

Data Apple

Data serupa juga diungkap Apple, meski data hanya tersedia untuk wilayah DKI Jakarta saja.

Grafik yang diungkap Apple menunjukkan penurunan kegiatan di luar rumah, seperti jalan kaki dan berkendara pada April. Namun mulai Juli, saat pemerintah Provinsi DKI mulai memberlakukan PSBB transisi, data tersebut berangsung naik dan stabil hingga Desember.

Meskipun sempat sedikit menurun pada bulan September hingga Oktober. Pada bulan Desember, aktivitas berjalan kaki naik 54 persen dari baseline dan kegiatan berkendara naik 21 persen.

Data tren mobilitas masyarakat Jakarta yang dihimpun Apple.Apple Data tren mobilitas masyarakat Jakarta yang dihimpun Apple.

Baseline yang ditetapkan Apple adalah data per 13 Januari 2020, sebelum pandemi Covid-19 diumumkan. Laporan Apple selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut ini.

Cara pengumpulan data

Google menghimpun data berdasarkan sejumlah pengguna anonim yang menyalakan fitur "Location History" di perangkat Android mereka.

Google mengklaim tidak mengambil data pribadi penggunanya, karena mekanisme pengumpulan data, mirip dengan apa yang sudah mereka lakukan di beberapa aplikasi buatanya, salah satunya Google Maps.

Fitur Location History sejatinya mati secara default, sehigga pengguna harus memberikan persetujuan dulu untuk mengaktifkannya. Cara serupa juga dilakukan oleh Apple.

Data yang dikirim dari perangkat pengguna ke layanan peta adalah data acak. Sehingga Apple tidak memiliki profil pergerakan dan pencarian dari perangkat pengguna. Apple mengatakan layanan petanya tidak memiliki informasi demografis mengenai pengguna. [Source:Kompas]

Cari untuk:
Email: [email protected]
WhatsApp: +1-5138-101010

Kategori

  • E-BUSINESS (26)
  • GADGET (15)
  • INFO UPDATE (15)
  • INTERNET (10)
  • OH BEGITU (4)
  • RESEP AYAM (220)
  • SOFTWARE (11)
  • TECH INDUSTRY (1)
  • Uncategorized (1)

Pos-pos Terbaru

  • Setiap Stasiun Kereta Bawah Tanah NYC Sekarang Mendukung Pembayaran Nirsentuh 19 Januari 2021
  • Bagaimana Kecerdasan Buatan Akan Digunakan Pada Tahun 2021 18 Januari 2021
  • Hari Ini Adalah Hari Terakhir Anda Dapat Memainkan ' FarmVille ' 17 Januari 2021
  • Ponsel Google Pixel Hanya Menggunakan Pengisian Adaptif Jika Ada Alarm Untuk Memandunya 15 Januari 2021
  • GM CES Keynote Dikabarkan Akan Memamerkan Pickup Chevrolet Elektrik 14 Januari 2021
  • Pembaruan Baru Membuatnya Lebih Mudah Untuk Memindahkan Aplikasi Antara Layar LG Wing ' S 13 Januari 2021
  • ' S.T.A.L.K.E.R. 2 ' Teaser Gameplay Mempratinjau Peluncuran Game 2021 12 Januari 2021
  • Crane Kontainer Raksasa Tiba Di Teluk San Francisco 11 Januari 2021
  • Langganan Tahunan ESPN + Naik $ 10 10 Januari 2021
  • Amazon Telah Membeli Wondery Jaringan Podcast 9 Januari 2021
  • Game PS Plus Gratis Bulan Januari Mencakup ' Shadow Of The Tomb Raider ' 8 Januari 2021
  • Peloton Membeli Hak Atas Tiga Remix Elvis Eksklusif 7 Januari 2021
  • Pelajari Cara Menjual Produk Menggunakan Amazon Dan Alibaba Seharga $ 30 6 Januari 2021
  • Memodelkan Sisa-sisa Supernova Yang Aneh 5 Januari 2021
  • NASA Menyetujui Dua Misi Untuk Lebih Memahami Cuaca Luar Angkasa 3 Januari 2021
SMLine TechNews © 2021
Powered By OBOR™ Backlink